Pemekeran Wilayah Desa Baosan Kidul

Lilis Nur Arifin. 2015. Pemekaran Wilayah Desa Baosan Kidul Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo Tahun 2007-2014 (Sejarah Dan Fungsinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal). Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah, FPIPS, IKIP PGRI MADIUN. Program Sarjana S.1. Pembimbing (1) Drs. Abraham Nurcahyo, M.Hum., (II) Yudi Hartono, M.Pd.
Kata Kunci:     Pemekaran Wilayah, Sumber Belajar, Sejarah Lokal

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan latar belakang sejarah pemekaran wilayah Desa Baosan Kidul, menganalisis dan mendeskripsikan tujuan dari pemekaran wilayah, menganalisis kondisi aktual pasca pemekaran serta untuk mengetahui dapat atau tidaknya pemekaran wilayah ini dijadikan sebagai sumber belajar sejarah lokal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi/arsip. Sedangkan validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran data menggunakan trianggulasi sumber penelitian. Analisis data menggunakan model interaktif Milles dan Huberman.
Dari penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan hasil bahwa latar belakang sejarah pemekaran wilayah di dasari oleh beberapa faktor antara lain luas wilayah, kepadatan jumlah penduduk, serta keinginan masyarakat sendiri untuk memecah Desa Baosan Kidul agar pelayanan kepada masyarakat terjangkau dan mempercepat pembangunan di segala bidang. Inisiatif pemekaran wilayah ini juga pernah digagas ketika kepemimpinan Sama’oen (1975-1989) yang mempunyai alasan luas wilayah terlalau luas, jumlah penduduk terlalu banyak, jauhnya dari pemerintahan pusat, untuk memperlancar jalanya roda pemerintahan. Pada tahun 2006 terbentuklah desa persiapan dengan Pj Kepala Desa Paijo selama satu tahun. Kemudian terbentuklah desa baru tepatnya pada tanggal 10 September 2007 yang bernama Desa Gedangan, pemberian nama ini diambil dari salah satu dukuh yang berada di Desa Baosan Kidul. Gedangan sendiri berasal dari kata Gedang yang dulunya wilayah tersebut ketika pertama kali pendatang dari Trenggalek, Pacitan, Panggul dan Ponorogo ingin membabat hutan tersebut menemukan banyak tanaman Gedang sehingga munculah gagasan pemberian nama wilayah tersebut. Sedangkan tujuan pemekeran wilayah adalah untuk mempercepat pembangunan di segala bidang, mempercepat pemerataan ekonomi, mempercepat pelayanan kepada masyarakat baik dalam pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.  Fungsi pemekaran wilayah desa ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah lokal, karena mengangkat tema pada batas-batas tertentu dan dapat dimasukkan dalam materi pembelajaran sejarah ataupun IPS, khususnya Sejarah Lokal yang berkaitan dengan Desa, Sejarah Desa, Geografi Pedesaan. Kondisi aktual pasca pemekaran ialah kemajuan di segala bidang sangat pesat terutama pendidikan, kesehatan, infrastrukur, pelayanan ke masyarakat terjangkau, jalan-jalan banyak yang di rabat/di makadam.

Komentar

Postingan Populer